Kehidupan bangsa Arab sebelum kelahiran Nabi muhammad
August 17, 2019
Add Comment
Kehidupan bangsa Arab sebelum kelahiran Nabi muhammad mengikuti ajaran Nabi ibrahim, yang mana ajaran tahihid yang di sebut mendekat kepada Allah (beribadah hanya kepada allah) Namun ajaran tauhid itu tak lama kemuadia ada seorang yang di percayai Bangsa arab membawa berhala untuk di sembah dari situ lah bangsa Arab mulain ada yang berkeyakinan yang berbeda dari ajaran Nabi ibrahim AS.
Kehidupan bangsa Arab sebelum kelahiran Nabi muhammad
Kehidupan agama
Pada awalnya, mayoritas bangsa arab mengikuti adama Nabi Ibrahim alasihissalam , yaitu ajaran tauhid untuk beribadah hanya kepada Allah ta’ala.
Namun setelah waktu berjalan sekian lama, mereka melalaikan hal tersebut, meski ada sisa-sisa peninggalan ajaran Tauhid Nabi Ibrahim alaihissalam.
Hingga kemudian di Mekka ada seorang yang bernama ‘ Amr bin Luhay dari suku Khaza’ah yang sangat di hormati dan di muliakan oleh kaumnya karena kedermawanan dan prilakunya yang baik. Suatu ketikan belian pergi ke Syam dan di sana melihat masyarakat menyembah berhalan sebagai bentuk ibadah. Lalu ida membawa satu berhalan yang bernama Hubal dan diletakkan di dalam Ka’bah. Dia mengajak kaumnya untuk melakukan apa yang di lakukan penduduk Syam. Karena pengaruh penduduknya, tak lama kemudian, penyembahan berhala menjadi kenyakinan tersendiri, penduduk mekkah pada saat itu, dan kemudian dengan cepat menyebar ke wilayah Hijas( Mekka dan sekitarnya )hingga menyebar luas meliputi jazirah Arab, bahkan di sekitar Ka’bah ada ratusan berhala yang di sembah .
Dari sana muncullah berbagai bentuk peraktek syirik, bid’ah dan khurafat di masyarak Arab.
Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial masyarakat Arab berkelas dan bersuku-suku. Di sana terdapat pemandangan yang sangat kontras, antar kaum bangsawan dengan segala kemewahan dan kehormatan yang di miliki dan kaum budah dengan segala kekurangan dan kehinaan yang tak terperi.
Kehidupan antar sukupun penuh persaingan dan sering berakibat pertikaian karena fanatisme kesukuan yang sangat tinggi. Setiap anggota suku pasti membela orag yang satu suku dengannya, tak perduli perbuatan benar atau sakag, hingga terkenal ucapan di antara mereka.
“Bantulah sauadaramu, baik dia berbuat zalim atau dizalimi”
Perlakuan mereka terhadap wanita sangat zalim. Laki-laki dapat melalukan poligamu tanpa batas, bahkan dapan menikahi dua wanita bersaudara sekaligus, kemudian mencerai mereka tanpa batas Sementara itu perbuatan zina merupan perbuatan hal biasa. Bahkan ada suami yang menyuruh istrinya tidur dengan orang laki-laki lain semata-mata karena ingin mendapatkan keturunan mulia dari laki-laki trsebut. Kelahiran ana perempuan menjadi hal yang aib bagi mereka, bahkan dikenal di sebagaian mereka istilah wa’dul banat ( mengubur anak perembuan hidup-hidup ).
Perjudian dan minuman keras juga merupakan hal yang sangat lumrah dilakukan di tengan masyarakat, bahkan menjadi sumber kebanggaan tersendiri.
Kesimpulannya, kondisi sosial sangat parah hingga kehidupan berlansung tanpa aturan layaknya binatang.
Kondisi Ekonomi
Masyarakat Arab adalah masyarkat pedagang, sebagain kecil penduduk pinggir negeri hidup bertani dan memeliara hewan ternak. Mereka belum mengenal dunia perindustrian. Hasil-hasil produksi biasanya mereka dapatkan dari Yaman atau negeri Syam.
Kemiskinan cukup mewarnai kehidupan masyarakat, meskipun ada sejumlah padagang besar dan bangsawan.
Ahlak terpuji
Betapa demikian, bangsa Arab masih memiliki beberapa akhlak yang sangat terpuji, walau kadang ditampilkan dengan cara yang salah. Di antaranya adalah kedermawanan, memenuhi janji, menjaga kemuliaan jiwa dan pantang dihina, pemberani, lemah lembt, suka menolong dan sederhana. .
Semoga bermanfaat jika ada cerita yang kurang pas, atau bebeda dari berbeda dari pengetahuan anda berikan kementar di bawah ini, terima kasih atas kunjungannya .
Kehidupan bangsa Arab sebelum kelahiran Nabi muhammad
Kehidupan agama
Pada awalnya, mayoritas bangsa arab mengikuti adama Nabi Ibrahim alasihissalam , yaitu ajaran tauhid untuk beribadah hanya kepada Allah ta’ala.
Namun setelah waktu berjalan sekian lama, mereka melalaikan hal tersebut, meski ada sisa-sisa peninggalan ajaran Tauhid Nabi Ibrahim alaihissalam.
Hingga kemudian di Mekka ada seorang yang bernama ‘ Amr bin Luhay dari suku Khaza’ah yang sangat di hormati dan di muliakan oleh kaumnya karena kedermawanan dan prilakunya yang baik. Suatu ketikan belian pergi ke Syam dan di sana melihat masyarakat menyembah berhalan sebagai bentuk ibadah. Lalu ida membawa satu berhalan yang bernama Hubal dan diletakkan di dalam Ka’bah. Dia mengajak kaumnya untuk melakukan apa yang di lakukan penduduk Syam. Karena pengaruh penduduknya, tak lama kemudian, penyembahan berhala menjadi kenyakinan tersendiri, penduduk mekkah pada saat itu, dan kemudian dengan cepat menyebar ke wilayah Hijas( Mekka dan sekitarnya )hingga menyebar luas meliputi jazirah Arab, bahkan di sekitar Ka’bah ada ratusan berhala yang di sembah .
Dari sana muncullah berbagai bentuk peraktek syirik, bid’ah dan khurafat di masyarak Arab.
Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial masyarakat Arab berkelas dan bersuku-suku. Di sana terdapat pemandangan yang sangat kontras, antar kaum bangsawan dengan segala kemewahan dan kehormatan yang di miliki dan kaum budah dengan segala kekurangan dan kehinaan yang tak terperi.
Kehidupan antar sukupun penuh persaingan dan sering berakibat pertikaian karena fanatisme kesukuan yang sangat tinggi. Setiap anggota suku pasti membela orag yang satu suku dengannya, tak perduli perbuatan benar atau sakag, hingga terkenal ucapan di antara mereka.
“Bantulah sauadaramu, baik dia berbuat zalim atau dizalimi”
Perlakuan mereka terhadap wanita sangat zalim. Laki-laki dapat melalukan poligamu tanpa batas, bahkan dapan menikahi dua wanita bersaudara sekaligus, kemudian mencerai mereka tanpa batas Sementara itu perbuatan zina merupan perbuatan hal biasa. Bahkan ada suami yang menyuruh istrinya tidur dengan orang laki-laki lain semata-mata karena ingin mendapatkan keturunan mulia dari laki-laki trsebut. Kelahiran ana perempuan menjadi hal yang aib bagi mereka, bahkan dikenal di sebagaian mereka istilah wa’dul banat ( mengubur anak perembuan hidup-hidup ).
Perjudian dan minuman keras juga merupakan hal yang sangat lumrah dilakukan di tengan masyarakat, bahkan menjadi sumber kebanggaan tersendiri.
Kesimpulannya, kondisi sosial sangat parah hingga kehidupan berlansung tanpa aturan layaknya binatang.
Kondisi Ekonomi
Masyarakat Arab adalah masyarkat pedagang, sebagain kecil penduduk pinggir negeri hidup bertani dan memeliara hewan ternak. Mereka belum mengenal dunia perindustrian. Hasil-hasil produksi biasanya mereka dapatkan dari Yaman atau negeri Syam.
Kemiskinan cukup mewarnai kehidupan masyarakat, meskipun ada sejumlah padagang besar dan bangsawan.
Ahlak terpuji
Betapa demikian, bangsa Arab masih memiliki beberapa akhlak yang sangat terpuji, walau kadang ditampilkan dengan cara yang salah. Di antaranya adalah kedermawanan, memenuhi janji, menjaga kemuliaan jiwa dan pantang dihina, pemberani, lemah lembt, suka menolong dan sederhana. .
Semoga bermanfaat jika ada cerita yang kurang pas, atau bebeda dari berbeda dari pengetahuan anda berikan kementar di bawah ini, terima kasih atas kunjungannya .
0 Response to "Kehidupan bangsa Arab sebelum kelahiran Nabi muhammad"
Post a Comment