-->

Pengertian Siksa Kubur dalam Al Qur'an


Siksa Kubur dalam Al Qur'an

Apakah ada dalil azab kubur dalam al-Qur’an?
أن نعيم البرزخ وعذابه مذكور في القرآن في غير موضا
Sesungguhnya kenikmatan dan azab kubur disebutkan dalam al-Quran di beberapa tempat.



Ayat Pertama:

وَلَوْ ترََى إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلاَئِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنْعُسَكُمُ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللََِّّ غَيْرَ الْحَ قِ وَكُنْتمُْ عَنْ آيََاتِهِ تسَْتَكْبِرُونَ

“Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang Para Malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya”. (Qs. Al-An’am [6]: 93).

وهذا خطاب لهم عند الموت وقد أخبرت الملائكة وهم الصادقون أنهم حينئذ يجزون عذاب الهون ولو تأخر عنهم ذلك إلى انقضاء الدنيا لما صح أن يقال لهم اليوم تجزون

Kalimat ini ditujukan kepada mereka ketika mati. Malaikat memberitahukan, mereka sangat benar, bahwa ketika itu orang-orang zalim diazab dengan azab yang menghinakan. Andai azab itu ditunda hingga dunia kiamat, maka tidak mungkin dikatakan kepada mereka, “Di hari ini kamu dibalas”.

Ayat Kedua:

فَوَقَاهُ اللََُّّ سَي ئَاتِ مَا مَكَرُوا وَحَاقَ بِآلَِ فِرْعَوْ نَ سُوءُ الْعَذَابِ ) 45 ( النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تقَُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آَلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَاب
“Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Firaun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang Amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang[1324], dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Firaun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”. (Qs. Ghafir [40]: 45-46).
[1324] Maksudnhur [52]: 45-47).
[1427] Yang dimaksud azab yang lain ialah adanya musim kemarau, kelaparan malapetaka yang menimpa mereka, azab kubur dan lain-lain.


وهذا يحتمل أن يراد به عذابهم بالقتل وغيره في الدنيا وأن يراد به عذابهم في البرزخ وهو أظهر لأن كثيرا منهم مات ولم يعذب في الدنيا وقد يقال وهو أظهر أن من مات منهم عذب في البرزخ ومن بقى منهم عذب في الدنيا بالقتل وغيره فهو وعيد بعذابهم في الدنيا وفي البرزخ
Ada kemungkinan bahwa yang dimaksud dengan azab adalah azab bagi mereka dengan azab dalam bentuk pembunuhan di dunia dan azab lainnya, juga azab bagi mereka di alam barzakh, azab di alam barzakh lebih kuat, karena banyak diantara mereka yang mati tanpa azab di dunia. Pendapat yang kuat, siapa yang mati diantara mereka diazab di alam barzakh, ada diantara mereka yang diazab di dunia dengan azab pembunuhan dan jenis azaahan mereka kembali (ke jalan yang benar)”. (Qs. As-Sajadah [32]: 21).
فهم منها عذاب القبر فانه سبحانه أخبر أن له فيهم عذابين أدنى وأكبر فأخبر أنه يذيقهم بعض الأدنى ليرجعوا فدل على أنه بقى لهم من الأدنى بقية يعذبون بها بعد عذاب الدنيا ولهذا قال من العذاب الأدنى ولم يقل ولنذيقنهم العذاب الأدنى فتأمله
Abdullah bin Abbas memahami ayat ini bahwa maksudnya adalah azab kubur, karena Allah Swt meberitahukan bahwa bagi mereka dua azab; yang dekat (di dunia) dan yang besar (di akhirat). Allah Swt memberitahukan bahwa Ia merasakan bagi mereka sebagian dari azab yang dekat “Dan sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka azab yang dekat”. Fikirkanlah !
Hadits-Hadits Azab Kubur.

Hadits pertama:


إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ ، وَمَا يُعَذَّبَانِ فِى كَبِيرٍ أَمَّا أحََدُهُمَا فَكَانَ لا - - « عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَرَّ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم بِقَبْرَيْنِ فَقَالَ ثُمَّ أخََذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً ، فَشَقَّهَا نِصْعَيْنِ ، فَغَرَزَ فِى كُلِ قَبْرٍ وَاحِدَةً . قَالُوا . » يَسْتتَِرُ مِنَ الْبَوْلِ ، وَأَمَّا الآخَرُ فَكَانَ يَمْشِى بِالنَّمِيمَةِ . » لَعَلَّهُ يُخَعَّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا « يَا رَسُولَ اللََِّّ ، لِمَ فَعَلْتَ هَذَا قَالَ

Dari Abdullah bin Abbas, ia berkata: Rasulullah Saw melewati dua kubur, beliau bersabda: “Kedua penghuni kubur ini diazab, mereka diazab bukan karena dosa besar, salah satu dari mereka tidak menutup ketika buang air kecil, salah satu dari mereka berjalan membawa ucapan orang lain (gosip)”. Kemudian Rasulullah Saw mengambil satu pelepah kurma yang basah, lalu membaginya menjadi dua bagian, kemudian menanamkan dua bagian tersebut ke kedua makam itu. Para shahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan ini?”. Rasululullah Saw menjawab: “Semoga azab keduanya diringankan selama pelepah kurma ini basah”. (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Hadits Kedua:

بَيْنَمَا النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم فِى حَائِطٍ لِبَنِى النَّجَّارِ عَلَى بَغْلَةٍ لَهُ وَنَحْنُ مَعَهُ إِذْ حَادَتْ بِهِ فَكَادَتْ تُلْق يهِ وَإِذَا أَقْبُرٌ سِتَّةٌ أَوْ - - فَقَالَ رَجُلٌ أنََا. - - .» مَنْ يَعْرِفُ أَصْحَابَ هَذِهِ الأَقْبُرِ « خَمْسَةٌ أَوْ أرَْبَعَةٌ قَالَ كَذَا كَانَ يَقُولُ الْجُرَيْرِىُّ فَقَالَ إِنَّ هَذِهِ الأُمَّةَ تُبْتَلَى فِى قُبُورِهَا فَلَوْلاَ أَنْ لاَ تَدَافَنُوا لَدَعَوْتُ اللَََّّ أَنْ « قَالَ مَاتُوا فِى الإِشْرَاكِ. فَقَالَ .» فَمَتَى مَاتَ هَيُلاَءِ « قَالَ قَالُوا نَعُوذُ بِالِلَِّّ مِنْ .» تَعَوَّذُوا بِالِلَِّّ مِنْ عَذَابِ النَّارِ « ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ فَقَالَ .» يُسْمِعَكُمْ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ الَّذِى أَسْمَاُ مِنْهُ تعََوَّذُوا بِالِلَِّّ مِنَ الْعِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا « قَالُوا نَعُوذُ بِالِلَِّّ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ. قَالَ .» تعََوَّذُوا بِالِلَِّّ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ « عَذَابِ النَّارِ فَقَالَ قَالُوا نَعُوذُ بِالِلَِّّ مِنْ فِتْنَةِ .» تَعَوَّذُوا بِالِلَِّّ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ « قَالُوا نَعُوذ بِالِلَِّّ مِنَ الْعِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ قَالَ .» وَمَا بَطَنَ الدَّجَّالِ.

Ketika Rasulullah Saw melewati kebun Bani Najjar, beliau menunggang Bighal (lebih besar dari keledai, lebih kecil dari kuda), kami (para shahabat) bersama beliau, tiba-tiba Bighal itu liar, nyaris membuat Rasulullah Saw jatuh, ada enam atau lima atau empat kubur -demikian dinyatakan al-Jurairi- Rasulullah Saw bertanya: “Siapakah yang mengenal kubur siapakah ini?”. Seorang laki-laki menjawab: “Saya” Rasulullah Saw bertanya: “Bilakah mereka meninggal dunia?”. Laki-laki itu menjawab: “Mereka mati dalam keadaan musyrik”. Rasulullah Saw berkata: “Ummat ini disiksa di dalam kubur mereka, kalaulah bukan karena kamu akan takut dikubur, pastilah aku berdoa kepada Allah supaya memperdengarkan kepada kamu azab kubur yang aku dengar”. Kemudian Rasulullah Saw menghadap kami seraya berkata: “Mohonkanlah perlindungan kepada Allah dari azab neraka”. Kami ucapkan: “Kami berlindung kepada Allah dari azab neraka”. Rasulullah Saw berkata: “Mohonkanlah perlindungan kepada Allah dari azab kubur”. Kami ucapkan: “Kami berlindung kepada Allah dari azab kubur”. Rasulullah Saw berkata: “Mohonkanlah perlindungan kepada Allah dari azab yang tampak dan yang tak tampak”. Mereka mengucapkan: “Kami berlindung kepada Allah dari azab yang terlihat dan tidak terlihat”. Rasulullah Saw berkata: “Mohonkanlah perlindungan dari azab dajal”. Mereka mengucapkan: “Kami berlindung kepada Allah dari azab dajal”. (Hadits riwayat Muslim).

0 Response to "Pengertian Siksa Kubur dalam Al Qur'an"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel